
Jepara, soearamoeria.com
Saat berhenti di
jembatan Kalibening, eksotika desa Tanjung yang bernaung di kecamatan Pakis
Aji, Jepara ini mulai terlihat. Di situ tiada tempat parkir yang tersedia.
Sehingga kami berhenti tak jauh di jembatan dan memarkirkan sepeda motor di
tepi jalan.
Sontak kami bergegas
menuju kali (baca, sungai) yang tak jauh dari jembatan. Dari jembatan kami
melihat penampakan air terjun mini. Sembari berjalan menyusuri bebatuan dan air
nan jernih kami berusaha untuk menuju air terjun itu.
Naik turun bebatuan,
gundukan tanah dan derasnya air membuat perjalanan di akhir pekan kami seraya aduhai
asyiknya. Sampailah kami di air terjun yang tingginya kurang 10 meter itu. Bagi
teman yang sudah siap pakaian untuk ganti langsung mandi. Bagi yang lupa membawa
pakaian ganti hanya sekedar berfoto bersama dengan keluarga maupun dengan teman.
Air terjun yang
berada di Dukuh Kerbu RT.32 RW.05 desa Tanjung kecamatan Pakis Aji, Jepara ini bentuknya terbilang mini. Sehingga kurang ada tantangan
tersendiri. Di lokasi yang sama ada air terjun lagi namun air yang turun tak
begitu deras.
Air
Jernih
Usai menikmati
eksotisnya air terjun Kalibening, kami tak langsung pulang. Air yang terlihat
jernih ini membuat adrenalin kami untuk berjeburan di sungai. Satu per satu yang
sudah rindu mandi di sungai tak usah tunggu lama, langsung mencebur.
Air yang jernih,
bebatuan-bebatuan besar, pepohonan yang rindang, jembatan penghubung ialah kata
kunci yang menjadi penanda eksotika Kalibening ini. Ya, bening (jernih, red)
sesuai dengan namanya.
Salah satu
pengunjung, Rouf Fredianto menyatakan Kalibening merupakan salah satu destinasi
wisata di kabupaten Jepara yang belum terjamah oleh tangan pemerintah.
Terbukti salah satu
akses jalan dari desa Plajan terbilang rusak parah. Sepanjang 5 km dari Plajan
menurutnya pengunjung akan melewati jalan bebatuan yang tajam.
Masih menurut
pengusaha kaos Oblong ini perlu adanya penataan ulang di lokasi yang sudah
eksotis ini. Pengunjung yang lain, Nur Muslikhah juga turut berkomentar. Belum adanya
lahan parkir dan warung sehingga jika datang ke Kalibening mesti bawa bekal
sendiri.
“Saya juga was-was
mas tidak adanya tempat parkir sehingga harus parkir di tepi jalan. Sehingga
kurang nyaman lah.” Aku perempuan asal Margoyoso, Kalinyamatan ini.
Dari pantauan soearamoeria.com
di hari libur kemarin, Minggu (20/03/16) terlihat beberapa pengunjung
berpasang-pasangan yang menuju ke lokasi ini.
Oh iya, salah satu
akses jalan untuk menuju lokasi ini dari situs Gong Perdamaian desa Plajan,
Pakis Aji, Jepara lurus mengikuti jalan berkelok-kelok. Jalan terjal. Jalan
bebatuan. Jurang dan sebagainya. Anda harus berhati-hati. Jika sudah sampai
lokasi rasa was-was akan terobati. Jika anda masih penasaran langsung datang ke
lokasi. (sm)